TopMenu

Follow Us

Campak - Penyebab, Gejala, dan pengobatan - Radardokter

CAMPAK
Pendahuluan
Campak adalah salah satu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Campak disebut juga morbilli, rubeola, atau measles. Penyakit ini ditandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis yang kemudian diikuti dengan bercak-bercak kemerahan pada kulit (rash). Campak biasanya menyerang anak-anak dengan derajat ringan sampai sedang. dan Penyakit ini dapat meninggalkan gejala sisa kerusakan neurologis akibat peradangan otak (ensefalitis)
Epidemiologi
Campak merupakan salah satu penyakit endemik di banyak Negara terutama di Negara berkembang. Angka kesakitan di seluruh dunia dapat mencapai 5-10 kasus per 10.000 dengan jumlah kematian 1-3 kasus per 1000 orang. Canpak masih ditemukan di Negara maju. Sebelum ditemukan vaksin pada tahun 1963 di amerika serikat, terdapat lebih dari 1,5 juta kasus campak menurun drastis dan hanya ditemukan kurang dari 100 kasus pada tahun 1998.
Dan Indonesia, campak masih menempati urutan ke-5 dari 10 penyakit utama pada bayi dan anak balita (1-4 tahun) berdasarkan laporan SKRT tahun 1985/1986. Angka kesakitan pada campak di Indonesia tercatat 30.000 kasus pertahun yang dilaporkan, meskipun kenyataannya hampir semua anak setelah usia balita pernah terserang campak. Pada zaman dahulu ada anggapan bahwa setiap anak harus terkena campak sehingga tidak perlu diobati campaknya. Masyarakat berpendapat bahwa penyakit ini akan sembuh sendiri jika ruam merah di kulit yang sudah timbul sehingga ada usaha-usaha untuk mempercepat timbulnya ruam. Mereka berpendapat jika ruam tidak keluar ke kulit, maka penyakit ini akan menyerang “ke dalam” tubuh dan menimbulkan akibat yang lebih fatal daripada penyakitnya yang diderita sendiri.
Sebelum penggunaan vaksin campak, penyakit ini biasanya menyerang anak yang berusia 5-10 tahun. Setelah masa imunisasi (mulai pada tahun 1977) campak sering menyerang anak usia remaja dan orang dewasa muda yang tidak mendapatkan vaksinasi sewaktu kecil, atau mereka yang di imunisasi pada saat usianya lebih dari 15 bulan.

Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak dari family paramyxovirus genus morbillivirus. Virus campak adalah virus RNA yang dikenal hanya memiliki satu antigen. Struktur virus ini mirip dengan virus penyebab parainfluenza dan parotitis epidemis. Setelah timbulnya ruam kulit, virus aktif dapat ditemukan pada secret nasofaring, air kencing dan darah dalam waktu sekitar 34 jam pada suhu kamar.
Virus campak dapat bertahan selama beberapa hari pada temperature 0oC dan selama 15 minggu pada sediaan beku. Di luar tubuh manusia virus ini mudah mati. Pada suhu kamar sekalipun, virus ini akan kehilangan infektivitasnya sekitar 60% selama 3-5 hari. Virus campak mudah hancur oleh sinar ultraviolet.

Penularan
Virus campak mudah menularkan penyakit, virulensinya sangat tinggi terutama pada anak yang rentan dengan kontak keluarga, sehingga hampir 90% anak yang yang rentan akan tertular.  Campak ditularkan melalui droplet di udara oleh penderita sejak 1 hari sebelum timbulnya gejala klinis sampai 4 hari sesudah munculnya ruam. Masa inkubasinya antara 10-12 hari.
Ibu yang pernah menderita campak akan menurunkan kekebalannya kepada janin yang dikandungnya melalui plasenta, dan kekebalan ini bisa bertahan sampai bayinya berusia 4-6 bulan. Pada usia 9 bulan bayi diharapkan membentuk antibodinya sendiri secara aktif setelah menerima vaksinasi campak.

Gejala dan Tanda
Sekitar 10 hari setelah infeksi, demam yang biasanya tinggi akan muncul, diikuti dengan koriza, batuk, dan peradangan pada mata. Gejala penyakit campak dikategorikan dalam tiga stadium.
Stadium masa inkubasi, berlangsung 10-12 hari.
Stadium masa prodromal, yaitu munculnya gejala demam ringan hingga sedang, batuk yang makin berat, koriza, perdangan mata, dan munculnya enantema atau bercak koplik yang khas pada campak, yaitu bercak putih pada mukosa pipi 
Stadium akhir, ditandai oleh demam tinggi dan timbulnya ruam-ruam kulit kemerahan yang dimulai dari belakang telinga dan kemudia menyebar keleher, muka, tubuh, dan anggota gerak.

Dua hari kemudian suhu biasanya akan menurun dan gejala penyakit mereda. Ruam kulit akan mengalami hiperpigmentasi (berubah warna menjadi lebih gelap) dan mungkin mengelupas. Penderita akan tampak sehat apabila tidak disertai oleh komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi adalah konjungtivitis, bronkopneumonia, radang telinga tengah, dan peradangan otak.

Pengobatan
Pengobatan campak berupa perawatan umum seperti pemberian cairan dan kalori yang cukup. Obat simtomatik yang perlu diberikan antara lain:

  • Antidemam 
  • Antibatuk
  • Vitamin A
  • Antibiotic diberikan bila ada infeksi. Misalnya jika campak disertai dengan komplikasi


Pasien tanpa konplikasi dapat berobat jalan dipuskesmas atau unit pelayanan kesehatan lain, sedangkan pasien campak dengan komplikasi memerlukan rawat inap di rumah sakit.

Pencegahan
Imunisasi campak yang diberikan pada bayi berusia 9 bulan merupakan pencegahan yang paling efektif. Vaksin campak berasal dari virus hidup yang dilemahkan. Vaksin diberikan dengan cara subkutan dalam atau intramuscular dengan dosis 0,5 cc.
Pemberian imunisasi campak satu kali akan memberikan kekebalan selama 14 tahun, sedangkan untuk pengendalian penyakit diperlukan cakupan imunisasi paling sedikit 80% per wilayah secara merata selama bertahun-tahun.
Keberhasilan program imunisasi dapat diukur dari penurunan jumlah kasus campak dari waktu ke waktu. Kegagalan imunisasi dap at disebabkan oleh:
Terdapatnya kekebalan yang dibawa sejak lahir yang berasal dari antibodi ibu. Antibodi itu akan menetralisasi vaksin yang diberikan
Terjadi kerusakan vaksin akibat penyimpanan, pengangkutan, atau penggunaan diluar pedoman
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Campak - Penyebab, Gejala, dan pengobatan - Radardokter"

 
Copyright © 2015 Radardokter - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top