Demam Tifoid
Pendahulan
Demam tifoid adalah
infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh salmonella
typhi, demam paratifoid adalah penyakit sejenis yang disebabkan oleh
salmonella paratyphi A, B, dan C. gejala dan tanda kedua penyakit tersebut
hamper sama, tetapi manfestasi klinis paratifoid lebih ringan. Kedua penyakit
diatas disebut tifoid.
Etiologi
Penyebab demam tifoid
adalah bakteri salmonella typhi. Salmonella adalah bakteri
gram-negatif, tidak berkapsul mempunyai flagella, dan tidak membentuk spora.
Bakteri ini akan mati pada pemanasan 57oC selama beberapa menit.
Kuman ini mempunyai tiga antigen yang penting untuk pemeriksaan laboratorium,
yaitu:
- Antigem H (flagela)
- Antigen O (somatik)
- Antigen K (selaput)
Mikrooraganisme dapat
ditemukan pada tinja dan urin setelah satu minggu demam (hari ke-8 demam). Jika
penderita diobati dengan benar, maka kuman tidak akan ditemukan pada tinja dan
urin pada minggu ke-4 melalui pemeriksaan kltur tinja, maka penderita
dinyatakan carrier.
Seorang carrier biasanya
berusia dewasa, sangat jarang terjadi pada anak. Kuman salmonella bersembunyi
dalam kandung empedu orang dewasa. Jika carrier tersebut mengkonsumsi makanan
berlemak, maka cairan empedu akan dikeluarkan kedalam saluran pencernaan untuk
mencerna lemak, bersamaan dengan mikroorganisme dibuang melalui tinja yang
berpotensi menjadi penuaran penyakit.
Penularan
Prinsip penuaran
penyakit ini adalah melalui fekal-oral. Kuman berasal dari tinja atau urin
penderita atau bahkan carrier (pembawa penyakit yang tidak sakit) yang masuk ke
dalam tubuh manusia melalui air dan makanan.
Gejala dan tanda
Demam tiifoid mengakibatkan
3 kelainan pokok, yaitu:
- Demam berkepanjangan
- Gangguan sisten pencernaan
- Gangguan kesadaran
Demam lebih dari 7 hari merupakan gejala yang paling menonjol.
Demam ini bias diikuiti oleh gejala tidak khas lainnya seperti anoreksia atau
batuk. Gangguan saluran pencernaan yang sering terjadi adalah konstipasi dan
obstipaasi (sembelit), meskipun diare bias juga terjadi. Gejala lain pada
saluran pencernaan adalah mual, muntah, atau perasaan tidak enak diperut. Pada
kondisi yang parah, demam tifoid bias disertai dengan gangguan kesadaran yang
berupa penurunan kesadaran ringan, apatis, somnolen, hingga koma
Komplilasi yang bias
terjadi adalah
- Perforasi usus
- Perdarahan usus
- Neuropsikiatri (koma)
Pengobatan
Pengobatan memakai
prinsip trilogi penatalaksanaan demam tifoid, yaitu
1. Pemberian antibiotik
Terapi ini dimaksudkan
untuk membunuh kuman penyebab demam tifoid. Obat yang sering dipergunakan
adalah
1. Kloramfeniko 100 mg/kg berat badan/hari/4 kali
selama 14 hari
2. Amoksilin 100 mg/kg berat badan/kali/4 kali
3. Kotrimoksazol 480 mg. 2x2 tablet selama 14 hari
4. Safalosporin generasi II dan III (ciprofloxacin
2x500 mg selama 6 hari; ofloxacin 600 mg/hari selama 7 hari; ceftriaxone 4
gram/hari selama 3 hari)
Langkah ini dimaksudkan
untuk mencagah terjadinya komplikasi. Penderita sebaiknya beristirahat total
ditempat tidur selama 1 minggu setelah bebas dari demam. Mobilisasi dilakukan
secara bertahap, sesuai dengan keadaan penderita. Mengingat mekanisme penularan
penyakit ini, kebersihan perorangan perlu dijaga karena ketidakberdayaan pasien
untuk buang air besar dan air kecil.
3. Terapi penunjang secara
simtomatis dan suportif serta diet
Agar tidak memperberat
kerja usus, pada tahap awal penderita diberi makanan berupa bubur saring.
Selanjutnya penderita dapat diberi makana yang bebih padat dan akhirnya nasi
biasa, sesuai dengan kemampuan dan kondisinya. Pemberian kadar gizi dan mineral
perlu dipertimbangkan agar dapat menunjang kesembuhan penderita.
Pencegahan
Kebersihan makanan dan
minuman sangat penting dalam pencegahan demam tifoid. Merebus air minum dan
makanan sampah mendidih juga sangat membantu. Sanitasi lingkungan, termasuk
pembuangan sampah dan imunisasi, berguna untuk mencegah penyakit. Secara lebih
detail, strategi pencegahan demam tifoid mencakup hal-hal berikut:
1. Penyediaan sumber air minum yang baik
2. Penyediaan jamban yang sehat
3. Sosialisasi budaya cuci tangan
4. Sosialisasi budaya merebus air sampai mendidih
sebelum diminum
5. Pemberantasan lalat
6. Pengawasan kepada para penjua makanan dan
minuman
7. Imunisasi
Sumber:
widoyono,2011,Penyakit Tropis edisi kedua, jakarta:Erlangga
0 Komentar untuk "Demam Tifoid - Penyebab, Gejala, Pengobatan - Radardokter"