TopMenu

Follow Us

Tuberkulosis Paru - Penyebab, Gejala, Cara penularan, dan pengobatan - Radardokter

TUBERKULOSIS PARU

Pendahuluan
Perhatian aktivis kesehatan sedunia dikejutkan oleh deklarasi ‘kedaruratan global’ (the global emergency) tuberkulosis (TBC) pada tahun 1993 dari WHO, karena sebagian besar Negara-negara di dunia tidak berhasil mengendalikan penyakit TBC. Hal ini disebabkan oleh rendahnya angka kesembuhan penderita yang berdampak pada tingginya penularan. Penyakit ini kembali menjadi perhatian dengan adanya penomena ledakan kasus HIV/AIDS dan kejadian MDR (multidrug resistance). Penyakit tuberculosis merupakan penyakit infeksi yang dapat menyerang berbagai organ atau jaringan tubuh. Tuberculosis paru merupakan bentuk yang paling banyak dan paling penting.


Epidemiologi
Di Negara industri di seluruh dunia, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit penyakit TBC menunjukan penurunan, tetapi sejak tahun 1980 an, grafik menetap dan meningkat di daerah dengan prevalensi HIV tinggi. Morbiditas tinggi biasanya terdapat pada kelompok masyarakat dengan social ekonomi rendah dan prevalensinya lebih tinggi pada daerah perkotaan daripada perdesaan. 

Etiologi
Penyebab penyakit tuberkulossis adalah bakteri mycobacterium tuberculosis dan mycobacterium bovis. Kuman tersebut mempunyai ukuran 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam mikolat).
Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan alcohol, sehingga sering disebut basil tahan asam (BTA), serta tahan terhadap zat kimia dan fisik. Kuman tuberculosis juga tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat dorman dan aerob.
Bakteri tuberculosis ini mati pada pemanasan 100oC selama 5-10 menit atau pada pemanasan 60oC selama 30 menit, dan dengan alcohol 70-95% selama 15-30 detik. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara terutama ditempat yang lembap dan gelap (bisa berbulan-bulan), namun tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara. Data pada tahun 1993 melaporkan bahwa untuk mendapatkan 90% udara bersih dan kontaminasi bakteri memerlukan 40 kali pertukaran udara per jam.

Penularan  
Penyakit tuberculosis yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien TBC batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernapas. Bila penderita batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan orang lain, basil tuberculosis tersembur dan terhisap ke dalam paru orang sehat. Masa inkubasinya selama 3-6 bulan.
Risiko terinfeksi berhubungan dengan lama dan kualitas paparan dengan sumber infeksi dan tidak berhubungan dengan factor genetic dan fakto pejamu lainnya. Risiko tertinggi berkembangnya penyakit yaitu pada anak berusia di bawah 3 tahun, resiko rendah pada masa kanak-kanak, dan meningkat lagi pada masa remaja, dewasa muda, dan usia lanjut. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain melalui peredaran darah, pembuluh limfe, atau langsung ke organ terdekatnya. 
Setiap satu BTA positif akan menularkan kepada 10-15 orang lainnya, sehingga kemungkinan setiap kontak untuk tertular TBC adalah 17%. Hasil studi lainnya melaporkan bahwa kontak terdekat (misalnya keluarga serumah) akan dua kali lebih berisiko dibandingkan kontak biasa (tidak serumah).

Gejala dan Tanda
Untuk mengetahui tentang penderita tuberculosis dengan baik harus dikenali tanda dan gejalanya. Seseorang ditetapkan sebagai tersangka penderita tuberculosis paru apabila ditemukan gejala klinis utama (cardinal symptom) pada dirinya.
Gejala utama pada tersangka TBC adalah:
·        Batuk berdahak lebih dari tiga minggu
·        Batuk berdarah 
·        Sesak napas
·        Nyeri dada
Gejala lainnya adalah berkeringat pada malam hari, demam tidak tinggi/meriang, dan penurunan berat badan.
Dengan strategi yang baru (DOTS, directil onserved shortcourter). Gejala utamanya adalah batuk berdahak dan/ atau terus menerus selama 3 minggu atau lebih berdasarkan keluhan tersebut, seseorang sudah dapat ditetapkan sebagai tersangka. Gejala lainnya adalah gejala tambahan. Dahak penderita harus diperiksa dengan pemeriksaan mikroskopis.

Laboratorium
Untuk menegakan diagnosis penyakit tuberculosis dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menemukan BTA positif. Pemeriksaan lain yang dilakukan yaitu dengan pemeriksaan kultur bakteri, namun biayanya mahal dan hasilnya lama. 
Metode pemeriksaan dahak (bukan liur) sewaktu, pagi, sewaktu (SPS) dengan pemeriksaan mikroskopis membutuhkan kurang lebih 5 mL dahak dan biasanya menggunakan pewarnaan panas dengan metode Ziehl Neelsen (ZN) atau pewarnaan dingin Kinyoun-Gabbet menurut Tan Thiam Hok. Bila dari dua kali pemeriksaan didapatkan hasil BTA positif, maka pasien tersebut dinyatakan positif mengidap tuberculosis paru. 

Pengobatan
a.     Tahap permulaan diberikan setiap hari selama 2 bulan (2 HRZE)
·        INH (H)                : 300 mg – 1 tablet
·        Rifampisin (R)     : 450 mg – 1 kaplet
·        Pirazinamid (Z)    : 1500 mg – 3 kaplet @500 mg
·        Etambutol (E)      : 750 mg – 3 kaplet @ 250 mg
Obat tersebut diminum setiap hari secara intensif sebanyak 60 kali. Regimen ini disebut KOMBIPAK II. 
b.     Tahap lanjutan diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan (4H3R3)
·        INH (H)                : 600 mg – 2 tablet @300 mg
·        Rifampisin (R)     : 450 mg – 1 kaplet
Obat tersebut diminum 3 kali dalam seminggu (intermiten) sebanyak 54 kali. 



Regimen ini disebut KOMBIPAK III 
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Tuberkulosis Paru - Penyebab, Gejala, Cara penularan, dan pengobatan - Radardokter"

 
Copyright © 2015 Radardokter - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top