TopMenu

Follow Us

Kusta - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Radardokter

KUSTA

Pendahuluan
Penyakit kusta adalah merupakan salah satu penyakit menular yang masih merupakan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang ada bukan saja dilihat dari segi medis, tetapi juga masalah social, ekonomi, budaya, serta keamanan dan ketahanan nasional.

Penyakit ini merupakan salah satu manifestasi kemiskinan karena kenyataannya sebagian besar penderita kusta berasal dari golongan ekonomi yang kurang. Penyakit kusta bila tidak ditangani dengan cermat dapat menyebabkan cacat, dan dengan keadaan  seperti ini menjadi penghalang bagi pasien kusta dalam menjalani kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan social ekonominya.


Pendapat yang keliru dari masyarakat tentang penyakit kusta serta rasa takut yang berlebihan akan memperbesar persoalan social ekonomi penderita kusta. Pada zaman dahulu penderita kusta harus di asingkan dari pergaulan ke tempat terpencil. Penyakit ini sering disebut juga penyakit penyakit kutukan tuhan.

Nama lain kusta adalah ‘the great imitator’ (pemalsu yang ulung) karena manifestasi penyakit menyerupai penyakit kulit atau penyakit saraf lain, mislanya penyakit jamur.

Epidemiologi
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia dengan konsentrasi terutama  di Negara-negara berkembang yang sanitasinya kurang baik. Pada tahum 2002 dilaporkan terdapat 620.000 penderita kusta di dunia, dimana 90% terdapat di india, Berasil,  Nepal, dan beberapa Negara di afrika, dengan angka prevalensi 5-15 per 10.000 penduduk. Di Amerika Serikat (AS) penyakit ini masih ditemukan di California, New York, Florida yang sebagian besar berasal dari pengungsi dan imigran yang tertular dari Negara asal mereka.

Prevalensi penyakit kusta yang ada di Indonesia pada tahun 1990 sebesar 5,9 per 10.000 penduduk dan pada tahun 1998 sebesar 0,62 per 10.000 penduduk di jawa tengah pada tahun 1998 prevanesi penyakit kusta sebesar 0,72 per 10.000 penduduk. Dari beberapa daerah di Indonesia, prevalensi penyakit kusta yang tertinggi adalah di Maluku (5,43), papua (6,5) dan NAD (2,77). Prevalensi terendah di Bengkulu (0,27), DIY (0,19) dan SUMUT (0,33).

Dalam target global di WHO pada eradikasi kusta tahun (EKT) 2000 diharapkan prevalensi penyakit kusta kurang dari 1 per 10.000 penduduk.

Etiologi
Penyebab penyakit kusta adalah bakteri mycobacterium  leprae yang bakterinya berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-8 mikron, lebar 0,2-0,5 mikron, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu, hidup dalam sel, dan bersifat tahan asam (BTA).

Penyakit kusta bersifat menahun karena bakteri kusta memerlukan waktu 12-21 hari untuk membelah diri dan masa tunasnya rata-rata 2-5 tahun. Penyakit kusta dapat menular kepada orang lain melalui saluran pernafasan dan kontak kulit.
Bakteri mycobacterium leprae banyak terdapat pada daun telinga, kulit tangan  dan mukosa hidung.

Gejala dan Tanda
Tiga gejala utama (cardinal sign) penyakit kusta adalah

  1. Macula hipopigmentasi atau anestesi pada kulit
  2. Kerusakan daraf perifer
  3. Hasil pemeriksaan laboratorium dari kerokan kulit menunjukan BTA positif

Pengobatan
Kriteria penentuan tipe pengobatan kusta dengan cara MDT (multi drug therapy) versi WHO dijelaskan berikut ini.


PB
MB
Rifanpisin
600 mg/bulan
600 mg/bulan
Lamprene
-
300 mg/bulan
Lamprene
-
50 mg/bulan
DDS
100 mg/bulan
100 mg/bulan
DDS
100 mg/hari
100 mg/hari

Dosis anak = Rifampisin        : 10-15 mg/kg/bulan 
                      DDS                  : 1-2 mg/kg/hari
                      Lamprene          : 100 mg/mingu, 150 mg/bulan
Pengobatan = Pausibasiler : 9 bulan, MB: 18 bulan.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kusta - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Radardokter"

 
Copyright © 2015 Radardokter - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top